Dibalik kepolosan
seorang gadis bernama Rara, ia menyimpan kekaguman dengan sang kakak tingkat
yang berprestasi di sekolah yang ia tumpangi.
Sebut saja Kak Dani.
Salah seorang yang gemilang dengan prestasi dalam maupun luar sekolah. Bahkan
beberapa perlombaan yang diikuti Rara, Kak Dani selalu menduduki juara ke 1.
Dan dibalik kekaguman
tersebut Rara pun mencoba untuk menyelidiki rahasia sukses sang kakak tingkat.
Tidak jarang Rara selalu
mengintai dan mengamati aktivitas sang kakak tersebut.
Tiba masanya, Rara menyimpulkan.
Khas yang menjadi asbab seorang Kak Dani sukses adalah shalat dhuha yang tidak
pernah ia tinggalkan. Rara mengamati, tiap kali di jam istirahat pertama Rara tidak
melihat Kak Dani duduk-duduk di kantin, melainkan selalu melihatnya di mushola
melaksanakan shalat sunnah dhuha.
Rara teringat dhuha itu
selain sebagai tanggungjawab sedekah terhadap sel-sel tubuh, juga mendatangkan
rezeki, baik harta, prestasi, kebahagiaan DLL.
Dan sejak hari dimana Rara
sadar dan ingin mengikuti jejak Kak Dani, Rara pun memulai shalat dhuhanya.
Awalnya ia melaksanakan
shalat dhuha karena ikut-ikutan dan agar terlihat dengan Kak Dani. Akan tetapi,
seiring berkembangnya pengetahuan dan ilmu Rara meyadari dhuha memang
membahagiakan, dhuha suatu hal yang dibutuhkan.
Prestasi Kak Dani
memang tidak bisa dikalahkan, bahkan ia menjadi yang terbaik di sekolah.
Terlalu berharap membuatnya semakin sadar diri. Akhirnya Rara memutuskan untuk
berhenti mengagumi seorang Kak Dani.
***
Rara gadis lugu berusia
17 tahun, kini telah menekadkan diri untuk berhijrah. Pun termasuk hijrah dari
niat shalat dhuha yang sesungguhnya. Sejak saat itu Rara menyampaikan kepada
sang ayah untuk ikut serta melaksanakan shalat dhuha agar rezeki dan urusannya
menjadi lancer.
Seperti biasa, Rara selalu
mencari moment yang tepat untuk berbicara dengan sang ayah. Salah satunya saat
berada di atas motor baik diperjalanan pergi maupun pulang. Karena Rara sadar
orang di rumahnya yang mudah menerima dan mudah menentang (pakai logika) adalah
ayahnya.
Dan Tuhan mengizinkan Rara
menjadi wasilah sang ayah melaksanakan shalat sunnah dhuha. Hingga saat itu
ayah tidak pernah tertinggal sehari pun dalam melaksanakan shalat dhuhanya.
***
Pada akhirnya Rara berkesimpulan,
barangkali amal jariyah nyata begini yang akan menghantarkannya menuju syurga.
Kak Dani secara tidak sadar telah mendapatkan amal jariyah dari 2 orang yang
melaksanakn shalat dhuha. Sedangkan Rara mendapatkan amal jariyah dari sang
ayah ketika terus melaksanakan shalat dhuha. Dan dhuha jariyah pun berhasil
mereka ciptakan. Semoga istiqamah, Barakallah Rara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar