Karena edisi sarapan hari Kedua, saya akan bercerita tentang pertemuan ke Dua dengan bunda Asma.
Waktu itu, saat masih duduk di bangku kuliah (kuliah aktif)
seperti biasa selalu tengok madding untuk sekedar tau informasi atau hanya
sekedar melihat apa yang tertera disana.
“Bedah Buku Pesantren Impian” bersam Asma Nadia di Bank Indonesia.
Kali pertama saya melihatnya dengan ekspresi biasa saja. Hem..
sudah pernah bertemu dengan Bunda Asma kok ujar hati kecil.
***
Keesokan harinya, kembali ke madding dan melihat pamplet yang
tertera. Tetiba entah kenapa hari itu saya tertarik banget untuk ikutan hadir.
Langsung seketika medaftarkan diri via email sesuai intruksi yang tertera. Ah,
sudah lewat dari jadwal yang diharuskan. Dapat tiket syukur tidak yasudah. Dan
nyatanya di malam hari melalui smartphone saya, tertera satu inbox masuk di
email konfirmasi peserta bedah buku. Secara gitu yah bahagia pakai banget walau
terlambat daftar masih kebagian seat.
***
Tibalah waktu kegiatan tersebut. Niat tidak niat untuk hadir
yang jelas pagi itu motor saya melangkah ke kampus. Yah, ke kampus niat untu
kuliah pastinya. Sesampai di kampus kembali menatap madding. Datang-tidak,
datang-tidak, kegalauan pun menghampiri. Satu jam lagi bertepatan dengan adanya
mata kuliah. Jika menunggu untuk masuk kemungkinan besar bisa jadi dosen tidak
hadir sperti yang sudah-sudah, atau.. kalaupun hadir tapi saya tidak bisa ikut
bedah buku, secara kesempatan tidak akan terulang kembali.
Dan
Beberapa menit kemudian saya memantapkan diri. Bismillah… saya
pergi menuju Bank Indonesia ikutan bedah buku. Modal nekad sih, tanpa teman
tanpa apapun, fikirku.. mata kuliah pekan depan masih bisa bersua, kalau ini
belum tentu. Dan dengan percaya diri saya langkahkan kaki menuju BI.
Sesampainya disana.. woowww pesertanya ramai sekali, wooww perwakilan
masing-maisng kampus ternyata ada, woow saya banyak ketemu teman saya yang
sehobi disana.
Dan
Perjuangan meninggalkan mata kuliah kali itu tidak ada yang
sia-sia. Saya bersyukur diantara 200 peserta saya satu diantaranya. Duduk di
tengah, mendapatkan ilmu dari bunda Asma secara langsung kembali, upgrade ilmu
kepenulisan, dapat buku yang akan di bedah, plus bonus poto bareng.. bahagia
tuh gak ketulungan. Dan saya semakin percaya diri untuk menulis.
Menulis itu butuh proses, salah satunya kudu rajin ugrade ilmu
kepenulisan dan hadir di dalamnya. Dan nanti tanggal 15 Oktober bunda
Asma dan 6 penulis Best Seller Indonesia akan menjadi pembicara di Jumpa
Penulis. Kebayang gak sih satu penulis aja sudah wow banget apalagi sekaligus
7. Saya sudah keep tiket dari bulan lalu, kabarnya hari ini tiket sudah naik ketiga
kalinya, sebelum mendekat kembali harga normal yang cukup mahal. Intinya saya
mau ajak temen-temen semua ke Ismail Marzuki bareng, yuk cek info di www.jumpapenulis.com
#SarapanKataEdisi2
#KmoIndonesia
#KmoClubBatch10
#JumpaPenulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar