Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang
munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran: 104)
ROHIS...???
Haii
sobat sudah pada kenalkah dengan Rohis?? Whats?? Apa?? Kalian pada belum
kenal!! Loh kok bisa?? Nah lohh berarti kalian gak gaul dong?? Hehe..
Ada
pepatah Arab yang mengatakan “Tak Kenal Maka Ta’aruf” nah gimana dong??
Apalagi itu ta’aruf?? itu loh
sobat ta’aruf artinya kayak perkenalan gitu, bahasa adopsian dari negeri
Jiran sana. Kalau seseorang yang belum saling kenal maka dianjurkan untuk ta’aruf
terlebih dahulu. Nah kayak sobat nih pada belum kenal Rohis kan?? Mangkanya
ta’arufan dulu dong.
Sobat,
Rohis itu adalah salah satu exskul yang berada di setiap sekolah. Nah biasanya
kalian akan jumpai saat kalian duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Rohis sendiri mempunyai kepanjangan dari Rohani Islam. Di setiap sekolah dari
SMP sampai SMA/SMK maka ada eskul tersebut, terkecuali sekolah yang bukan ber-agama
Islam ya. Bahkan di Perguruan Tinggi pun masih ada eskul Rohis. Tetapi,
biasanya disebut dengan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) bukan eskul lagi yaa.. dan
nama serta singkatanya macam-macam disesuaikan dengan kampus masing-masing.
Contoh, ada singkatan ROIS, BAPINDA, IBROH, SALAM, ABABIL, HAMAS, BIROHMAH,
UKMI, AL-BANNA, AS-SALAM, dan masih banyak lainnya. Semua itu dalam satu
naungan dan pasti satu tujuan yaitu men-syiarkan Islam di lingkungan melalui
berbagai kegiatan-kegiatan ke-Islaman baik intra maupun ekstra.
Gimana
sobat sudah dapat sedikit gambarannya?? Seperti itulah Rohis. Eskul Rohis ini
gak jauh-jauh dari Tilawah Qur’an (Ngaji atau Baca Qur’an). Apapun
kegiatannya, apapun aktifitasnya pasti Tilawah Qur’an tidak pernah
tertinggal. Alih-alih selalu menjadi nomor dua setelah Basmallah. Inilah
perbedaan eskul Rohis dan eskul-eskul lainnya. Biar dapat Ridho Allah gitchuu.
Nah
itulah sedikit gambaran tentang Rohis, gimana masih pada penasaran?? Yukk
ngejebuur sama-sama di eskul Rohis, kalau sudah menjeburkan diri jangan lupa
berenang ya agar kalian tidak tenggelam. Jika sobat sudah masuk di eskul ROHIS
maka siap-siap sobat akan T...E...R...S...E...S...A...T...?
***
KUMPUL ROHIS??? KABUUUURRRR...!!!
Sobat, terkait dengan Exskul Rohis ane
punya banyak cerita nii.. disimak baik-baik ya..
Rohani
Islam atau yang akrab disapa dengan Rohis. Pertama kali ane mengenalnya saat
transisi masa dari SD ke SMP. Ya, pertama kali mendengar nama Rohis sungguh
memang sangat amat asing sekali. Karena saat di SD ane belum pernah ta’arufan
dengan Exskul Rohis karena memang tidak ada juga. Nah di bangku SMP kelas Dua
ane baru memberanikan diri untuk menjeburkan diri ke sebuah exskul yang bernama
Rohis. Whats?? Menjebur?? Ya sobat menjebur kayak menjebur ke air gitu.
Kenapa
di bangku kelas dua SMP?? Ya, karena pada masa itu anak baru atau anak kelas
satu SMP tidak boleh mengikuti exstrakulikuler lain selain Pramuka. Karena Pramuka
adalah exskul wajib untuk semua anak baru. Suka gak suka pokoke harus ikut
exskul Pramuka. Setelah kelas dua SMP baru deh kami diberikan kesmpatan untuk
memilih exskul selain Pramuka. Saat itu banyak sekali tawaran exskul. Dari
Osis, Seni Tari, Seni Musik, Karya Ilmiah Remaja, Olahraga, Palang Merah Remaja
dan tidak ketinggalan Rohis. Karena pada zaman jahiliyah itu ane termasuk orang
yang super duper gak mau gaul dan gak mau sibuk jadi ane bersama teman-teman
sekelompok yang mempunyai sedikit kesamaan memutuskan untuk menjeburkan diri ke
dalam exskul Rohis. Nah kenapa?? Karena yang kami tau exskul Rohis adalah
exskul yang hanya mengaji di mushola sekolah. Oleh sebab itu, kami memutuskan
bergabung di Rohis. Karena exskul lain telah terbukti banyak banget agendanya
berlagak menjadi orang sibuk yang setiap saat harus latihan.
Terbukti
banget ternyata di Rohis hanya sekedar belajar mengaji, sholat, dan yang
berbau-bau surga. Itulah sebabnya tidak banyak anak muda sepantaran kami yang
mau bergabung di exskul Rohis. Karena yang kami tau waktu muda itu lebih baik
dimanfaatkan buat senang-senang saja.
Sepekan
sekali tepatnya hari Sabtu kami selalu diwajibkan untuk kumpulan Rohis dan yang
pasti untuk diajarkan mengaji dan didengarkan kisah-kisah para pendahulu di
masa jahiliyah. Dan kebosananpun pasti selalu datang kepada mereka yang ingin
berbuat kebaikan. Ane pun merasakan itu. Dan pada akhirnya hari Sabtu saat
kumpulan kami memberanikan diri untuk melompat pagar samping sekolah untuk
segera pulang. Seminggu, dua minggu, bahkan sampai sebulan aksi terdasyat itu
bisa kami lakukan dengan kebanggaan. Akan tetapi tak semulus yang difikirkan.
Mendengar kabar anak Rohis yang sudah mulai kabur-kaburan sang guru agama pun
tak tinggal diam. Akhirnya aksi kami pun ketahuan. Hingga terjadi uber-uberan
layaknya seorang maling yang ketangkap dengan warga.
Untuk
mencairkan suasana kami pun kembali mengikuti sang guru agama untuk datang ke
kumpulan Rohis disetiap hari Sabtu. Namun aksi heroik itu kami lanjutkan
kembali saat sang guru mulai lengah. Dan kejadian unik itu berlangsung hingga
kami lulus Sekolah Menengah Pertama. Dan tidak hanya itu... aksi sadis yang
kami lakukan juga ialah selalu kabuur ke dalam toilet sekolah atau kantin
sekolah saat Jum’at Amal atau yang biasa disebut Infaq Mingguan Keliling. Kami
sangat enggan dan berat tangan untuk mengeluarkan infaq setiap hari Jum’at.
Walaupun hanya 500 rupiah.. ya.. kami rela bersembunyi di dalam toilet
berjam-jam untuk menghindari itu. Dan memang Rohis menurut anak seusia kami
adalah exskul yang sangat membosankan.
***
COWOK MISTERIUS
Siapa sebenarnya
cowok itu? Mengapa dia membuatku penasaran? Ya.. dia mirip sekali dengan kakak
yang pernah ku kenal di SMP. Tepatnya di eskul Rohis dulu. Tapi apa dia orang
yang Sama? Gayanya, perkataanya, sikapnya sangat amat mirip sekali. Aku pun
selalu bertanya-tanya di dalam hati selama pekan orientasi di SMK berlangsung.
Siapa sangka bahwa
dirinyalah yang menggiringku ke eskul Rohis di SMK. Berasal dari rasa ingin
tahu dan penasaranku yang ingin tahu siapa dia sebenarnya? Bukan karena dirinya
seorang ketua Osis di SMK tetapi karena dirinya pun ternyata orang yang sangat
berperan penting di eskul Rohis.
Hingga bukan lagi
penasaran yang menyebabkan aku bertahan di eskul Rohis. Tapi karena aku baru
menemukan berjuta kenikmatan dan ukhuwah di dalam Rohis. Ya.. aku baru tau
ternyata eskul Rohis bukanlah eskul yang hanya duduk dan mengaji bareng di
mushola. Aka tetapi, melalui eskul Rohis semua minat dan bakat sangat bisa
dikembangkan dan digali potensinya. Menjadi anak berprestasi di sekolah pun
karena Rohis, menjadi anak yang super PeDe dan banyak keahlianpun karena Rohis.
Kini eskul Rohis bukan tempat orang-orang yang pengangguran justru sebaliknya,
di eskul Rohislah semua anak bisa menjadi super sibuk dan pandai berorganisasi
serta bersosialisasi. Ciri khas dari Rohis itu... ya ukhuwahnya yang keren
banget!!
***
MUSHOLAKU TEMPAT HARIANKU
Ukurannya yang tidak terlalu besar
dibandingkan dengan halaman sekolah yang lain. Catnya yang bewarna kuning
selalu menyejukan hati. Ukuran yang kecil tersebut bukanlah suatu kendala bagi
para siswa/siswi untuk masuk kedalamya, terutama ketika suara adzan telah
berkumandang. Tidak sedikit orang yang berbondong-bondong untuk masuk ke rumah Allah
tersebut. Bahkan sampai antri-antrian loh, tetapi yang antri-antrian disini
bukanlah para ikhwan melainkan para akhwat. Terkadang rasa kesal dan geregetan
dengan para ikhwan selalu ada, geregetan disini dikarenakan jikalau sudah masuk
waktu shalat tidak ada para ikhwan yang bergegas untuk memasuki rumah Allah ini
untuk mengumandangkan suara adzan. Kami maklum mengapa mayoritas moshola
dipenuhi dengan para akhwat dikarenakan akhwat di sekolah kami mencapai 70%
sedangkan ikhwan hanyalah 30% nya. Tapi kami selalu berharap agar para ikhwan
yang hanya sedikit itu bisa bergegas lebih dahulu dibandigkn para akhwat. Tapi
kenyataannya sampai sekarang tidak. Entah apa yang menyebabkan para ikhwan
terus-terusan demikian.
Ternyata dibalik mushola yang kecil dan
sederhana ini terdapat begitu banyak misteri di dalamnya. Terutama misterinya
para anak Rohis. Kenapa demikin, mushola kita yang tercinta ini bukan hanya
didatangi saat masuk waktu shalat saja namun di luar waktu shalat pun mushola
ini tidak terlalu sepi. Karena basecamanya anak Rohis tuh di mushola.
Selain itu mushola ini digunakan untuk kumpulan BBQ (Bina Baca Qur’an), Curcol,
SYURO, tempat hukuman anak-anak yang malas, tempat ganti para siswa yang selalu
ingin cepat, dan masih banyak yang lainnya. Mushola adalah tempat yang selalu
digunakannya untuk BBQ dikarenakan tempatnya yang tersembunyi dan sejuk.
Curcol, ya kami juga jikalau curcol
selalu di mushola biasa para akhwat gak ketinggalan dengan curcol sesame teman
akhwatnya. Syuro, pulang sekolah, waktu sekolah, dan waktu libur sekolah pun
kami mengadakan syuro selalu di mushola itu. Syuronya para TKS, Alumni, Presidium,
bahkan Anggota Rohis lainnya.
Tempat hukuman, kenapa??? Karena guru
agama serta pembimbing Rohis kami yang cantik, yang anggun, yang solehah, serta
yang amanah itu jikalau ada saat jam pelajarannya yang tidak membawa jilbab,
tugas, dan sebagainnya itu ya tempat hukumannya di mushola, dengan semangat
beliau menyuruh murid-muridnya untuk membersihkan mushola, menyikat-nyikat
lantai sampai semua lumut yang ada di tempat wudhu itu menjadi mengkinclong
alias putih dan bersih. Seperti kelas kami yang tidak selalu ketinggalan untuk
membersihkannya, eitssss, tapi ane gak ikut-ikutan loh itu sih teman-teman ane
yang langganan gak bawa jilbab saat pelajaran ibu itu. Waktu itu ane inget
sekali pertama kali kelas ane dapat hukuman, saat itu kami ditugaskan untuk
membawa bunga beserta potnya tetapi di kelas itu yang bawa hanyalah beberapa
manusia aja dan yang lainnya itu gak ada yang bawa, ya terpaksa deh yang kagak
bawa-bawa itu dapat hukuman semua untuk membersihkan mushola, pengalaman
pertama ane diajar dengan sesosok wanita tua yang sangat santun dan baik hati.
Ya,,, beliau adalah pembina Rohis kami.
Tempat ganti, nah ini dia yang gak
setuju, masa mushola kok tempat ganti kayak gak ada kamar mandi aja. Waktu
olahraga, ataupun praktik-praktik kejuruan yang menggunakan baju ganti pasti
menggantinya itu di mushola, itulah kebiasaan para siswa laki-laki SMK, gak
tahan ngantri lama, desek-desekan di toilet, ujung-ujungnya yang menjadi korban
mushola dah, shalat mah gak mau, ngebersihinnya mah gak mau, tapi kalau numpang
ganti baju larinya ke mushola, ini nih kebiasaan buruk yang belum
hilang-hilang.
Nah banyak kan manfaat dari mushola itu
sendiri. Kami terkadang prihatin dengan mushola kami yang kecil itu. Sudah
tempatnya yang kecil eh kalau mau ngambil air wudhu selalu aja gak ada air. Kami
Jadi malu kalau ada acara rohis di sekolah, ketika sekolah lain datang dan
berkunjung di mushola yang sederhana ini, pas ngambil air wudhu pasti airnya
kecil kalau gak mati. Malu banget kalau dah kejadin kaya begitu.
Waktu itu sempat sih ane buat surat
dikotak masalah mengenai air yang selalu mati saat nganbil air wudhu, mengenai
keran yang selalu jebol, ane di surat itu minta pembaharuan buat mushola
tercinta serta cat yang sudah berapa tahun gak pernah diganti warnanya.
Seminggu dari ane ngirim surat itu pas
ane ngambil air wudhu semua keran sudah diganti serta air jadi lancar. Ane
seneng banget ternyata surat ane seminggu yang lalu dibaca dan dilaksanakan
namun mengeni cat mushola alhamdulillah sampai sekarang belum diganti-ganti
juga walaupun cat sekolah sudah diganti 3x warna-warni tapi mushola kita dari zaman
dahulu kala tetap saja berwarna kuning. Mungkin dengan usul ane yang satu ini agak
keberatan kali hingga sampai sekarang belum juga terwujud. Namun berhubung kami
anak yang baik, sholehah, sabar, dan rajin menabung, so kami selalu sabar saja
menanti perubahan warna cat di mushola kami. Karena itu tidak menjadi kendala
untuk kami beraktivitas di dalamnya.
Itulah sedikit cerita tentang mushola
sederhana yang terletak di pojokan sekolah dekat toilet siswa. Tempat dimana kami selalu mengunjunginya setipa
hari tanpa absent seharipun. Tempat dikumandangkannya suara adzan, Tempat di mana
semua umatnya mencurahkan isi hati kepada Tuhannya, Tempat berkumpulnya para
malaikat-malaikat Allah SWT, Rumah Allah tercinta. Subhanallah….. Walhamdulillah….
Walaillahaillaollahh…. Allah huakbar…………..
***
ADA APA DENGAN JILBAB??
Siang itu entah apa yang
berada dalam benakku sehingga melintas di pikiran
salah seorang sahabat. Di pikiranku kini hanyalah namanya yg terlintas. Saat aku sedang dengan lamunan, tiba-tiba aku melihat dia datang menghampiriku dengan wajah yang agak murung. Aku berusaha dan mencoba untuk mengetahui apa yang sedang terjadi padanya
dan aku pun bertanya tentang perasaannya saat itu.
salah seorang sahabat. Di pikiranku kini hanyalah namanya yg terlintas. Saat aku sedang dengan lamunan, tiba-tiba aku melihat dia datang menghampiriku dengan wajah yang agak murung. Aku berusaha dan mencoba untuk mengetahui apa yang sedang terjadi padanya
dan aku pun bertanya tentang perasaannya saat itu.
Awalnya dirinya sangat
enggan untuk menceritakannya kepadaku, dengan wajahnya yang menunduk ke arah
lantai. Aku pun hanya bisa
terdiam melihat responnya yang demikian. "Apa aku salah jikalau diriku igin mengetahui lebih dalam lagi
tentang kehidupan sahabatku?" hati kecilku
pun bertanya-tanya.
Ketika suasana hening, tidak
lama kemudian terdengar suara dari lisannya dan dia
pun bercerita padaku. "Saya adalah wanita biasa yang hanya ingin menyempurnakan Iman didalam kehidupan saya" ujarnya memecah keheningan siang itu. Lalu tak sempat ku bertanya ia pun meneruskan curahannya. “Dahulu saya hanyalah wanita yang tomboy, cuek, masa bodo dan tidak pernah peduli dengan omongan orang, kehidupanku selalu dibanggakan oleh ke-2 orang tuaku. Tetapi, kini semua berubah. sejak aku ingin mencoba menutup auratku semuanya telah berubah” ujarnya sembari terisak-isak. Dengan matanya yang menatapku dalam, lalu dia pun melanjutkan ceritanya kembali.
pun bercerita padaku. "Saya adalah wanita biasa yang hanya ingin menyempurnakan Iman didalam kehidupan saya" ujarnya memecah keheningan siang itu. Lalu tak sempat ku bertanya ia pun meneruskan curahannya. “Dahulu saya hanyalah wanita yang tomboy, cuek, masa bodo dan tidak pernah peduli dengan omongan orang, kehidupanku selalu dibanggakan oleh ke-2 orang tuaku. Tetapi, kini semua berubah. sejak aku ingin mencoba menutup auratku semuanya telah berubah” ujarnya sembari terisak-isak. Dengan matanya yang menatapku dalam, lalu dia pun melanjutkan ceritanya kembali.
“Awalnya aku sempat meminta izin kepda ke-2 orang
tuaku untuk memakai jilbab, merekapun sempat
memberikan izin kepdaku.. sejak itu kehidupanku menjadi tenang, damai dan
menjaga sikapku. Aku ingin menjadi
wanita yg shalehah yang menutup auratnya dengan sempurna sesuai dengan ajaran Islam!” tegasnya.
“Lalu apa yg menyebabkan
engkau gelisah saat ini kawan?” tanyaku penasaran.
“Hari demi hari aku
lalui dengan semangat, namun seketika orang tuaku berkata kepdaku, jika di rumah lebih baik tidak usah
pakai jilbab, jilbabnya dibuka saja. aku
terkejud seketika mendengar ucapan itu yang keluar dari lisan ke-2 orang tuaku.”
terkejud seketika mendengar ucapan itu yang keluar dari lisan ke-2 orang tuaku.”
“Ku fikir aku salah
dengar ketika orangtuaku berkata seperti itu padaku, tapi
ternyata tidak... kata-kata itu lebih amat sering ku dengar di telinga akhir-akhir ini.
sejak itulah kehidupanku jadi gelisah, mengapa ini semua terjadi kepdaku??” seakan-akan dirinya ingin berontak.
ternyata tidak... kata-kata itu lebih amat sering ku dengar di telinga akhir-akhir ini.
sejak itulah kehidupanku jadi gelisah, mengapa ini semua terjadi kepdaku??” seakan-akan dirinya ingin berontak.
“Yang sabar ya teman, mungkin ini adalah
salah satu cara Allah untuk mendekatkanmu padanya” ujarku sambil
menenangkan dirinya.
Tidak lama kemudian dia
melanjutkan ceritanya kembali. “Aku
sempat iri dengan kalian semua yang sempurna menurutku dengan menggunakan jilbab kalian, orangtua yg selalu mendukung.
sempat ku fikir seandainya aku bisa
hidup seprti kalian. Bukannya diri tak bersyukur atas nikmat yang telah kudapatkan, tetapi kali ini aku sudah
tak tahan dengan kehidupan yang ku alami.”
"Tidak ada manusia
yang sempurna didunia ini kawan", jawabku dengan sejenak terdiam.
Kembali dirinya melanjutkan, “Kini kehidupanku jauh dari mereka, aku selalu dikucilkan dengan
keluargaku jika aku sedang bersama keluargaku, aku selalu menjadi bahan omongan
mereka. kini aku sangat bingung apa yang
harus dilakukan..??”
“Berdoalah teman Allah pasti
memberikan jalan yg terbaik untukmu.” Aku pun mencoba
meyakinkanya.
“Awalnya aku
selalu menghindar, tetapi menghindar bukanlah jalan yg terbaik
untkku. Kini aku hanya ada 2 pilihan: 1. jika aku tetap bertahan dengan komitmeku, aku akan terus dijauhi dengan keluargaku. 2. jika aku ingin dekat lagi dgn keluargaku, aku harus mengikuti semua perintah maereka”
untkku. Kini aku hanya ada 2 pilihan: 1. jika aku tetap bertahan dengan komitmeku, aku akan terus dijauhi dengan keluargaku. 2. jika aku ingin dekat lagi dgn keluargaku, aku harus mengikuti semua perintah maereka”
“Lalu mana yang akan kau
pilih?” tanyaku khawatir.
“Aku masih bingung, kecewa,
sedih, bahkan sakitt rasanya hati ini. Awalnya aku pun bingung apa yang harus kupilih. Hari demi
haripun tetep aku jalani dengan kegelisahan itu semua, namun aku mencoba untuk mengambil pilihan. aku harus memilih
salah satunya, aku yakin apapun yang kupilih
Allah pasti mengerti dengan keadaanku. Pada akhirnya aku pun mencoba dengan
pilihan yang ke-2, walau hati ini
menolak. Kini semua perintah dan suruhan orangtuaku aku turuti, dengan waktu
sekejap takjupnya semua kembali
seperti dahulu. aku mulai dekat kembali dengan keluargaku, mereka tidak pernah berkomentar dengan
apapun yang diriku lakukan. Namun sedihnya kini aku menjadi cuek dgn jilbabku. aku keluar rumah terkadang
tidak menggunakan jilbab. Awalnya aku
merasa amat berdosa, namun karena itu semua sudah sering kulakukan hingga aku tak peduli. Karena pilihan itu yang
harus kujalani. Sekarang aku harus bagaimana kawan??” Aku merasa sangat amat
berdosa.
“Banyak-banyaklah berdoa
kawan, agar Allah memberikan jalan keluar dari masalah besarmu ini. Agar allah
segera beri hidayah kepada keluargamu.”
“Baiklah.. kini aku
hanya bisa berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT atas semua yang telah kuperbuat, karena aku belum bisa
menjaga jilbabku, belum bisa menjaga auratku
dgn sempurna.”
“ Ya Allah semoga engkau
mengampuni dosa-dosa temanku” lanjutku.
“Aamiin,,, terimakasih
teman semoga Allah mengabulkan doa kita, semoga Allah membukakan hati ke-2 orang tuaku.”
Dengan air mata yang
berlinang membasahi semua
pipinya. Aku pun tidak ingin menanbahnya bersedih. Kucukupkan semuanya dan aku tenangkan kembali
sahabatku, itulah teman kisah seorang sahabatku semoga bisa
menjadi pelajaran untuk kita semua.
Mari kita doakan bersama semoga kehidupannya menjadi indah sesuai yang diharapkannya.
***
NIKMAT ALLAH YANG WAJIB KAMI SYUKURI
Berawal
dari sebuah kumpulan esxul yang biasa kini menjadi luar biasa karena ada kami
didalamnya. Kumpulan rutin yang selalu diadakan 1x dalam 1 minggu. Disanalah mulai
terbentuk suatu keluarga baru, keluarga yang sangat luarbiasa. Banyak
sekali perbincangan, ilmu dan
pengalaman yang
selalu
didapati.
Namun ternyata
berirngnya waktu
mereka mulai
merenggang dan
entah pada
bertaburan dimana. Ada
namun tak
peduli. Ada namun
tak berada. Ada namun
masa bodo. Ada
namun seperti
tak ada.
Hingga ada
beberapa orang saja
yang peduli
di sana.
Karena
kepeduliannya mereka bekerjasama untuk selalu memajukan eskul tersebut.
keikhlasan yang mereka berikan. waktu, tenaga, pikiran, mereka semua korbankan.
Subhanallah Maha
Besar Allah yang telah memberikan
sebuah kelompok yang peduli, yang selalu berusaha
berada di jalan-Mu.
Hari demi hari selalu
mereka lewati
dengan sebuah
perbincangan yang
berbeda, dengan
permasalahan yang
berbeda
namun harus
mereka selesaikan
secara bersama-sama.
Hingga suatu
saat mereka
menyadari bahwa
Allah SWT
telah mempersatukan mereka
dengan berbagai
macam cara
dan persoalan.
Ya allah saat itu kami sadar akan
nikmat yang telah engkau berikan kepada kami berdelapan. Tugas demi tugas kami
lewati, dan kami berfikiran untuk memberikan nama kelompok itu menjadi
"GANK TAFADHOL".
Ya, awalnya kata itu
sangat sering
diucapkan oleh
salah seorang
diantara kami. hingga
kami berpikiran
untuk memberikan
nama itu. Subhanallah mereka
sangat luarbiasa. Mereka bersama
karena-Mu. Awal
mereka berjumpa
pun karena mu ya Allah.
susah, senang, mereka bersama.
Ya Allah kami sangat bersyukur
kepadamu karena
engkau telah
menyatukan kami
semua. Walaupun
begitu banyak
rintangan yang
menghadang kami tetap
selalu berusaha
berada dijalanmu. Dijalan dakwah-Mu.
Sebuah teman yang kenaldari berbagai
macam kelas. Sebuah teman yang berjumpa di sebuah organisasi, kini menjadi
sebuah sahabat, keluarga, serta seperjuangan. Kami
pun pernah
mengalami kerenggangan antara
satu sama lain tetapi hal
itu hanyalah
sebentar, dan ketika
salah satu
diantara kami tak ada
bahkan bukan
hanya kita yang menyadari melainkan orang lain pun
merasa
kehilangan
dan bertanya-tanya.
Ya
allah kami sangat amat bersyukur atas nikmat yang telah engkau berikan. karena
kami telah bersatu kembali. dan kami tetap bersatu hingga di syurgamu. Allahhumma aamiin. Subhanallah.
***
PERSAHABATAN ILLAHI
Berawal dari sebuah pertemanan yang tidak
pernah direncanakan, spontan, dan biasa saja. Tak pernah terfikir dan terbayang
sebelumnya kalau akan menjadi seprti ini. Kami mulai mengenal satu samaa lain.
Berawal darri jabatan tangan, pertanyaan-pertanyaan biasa yang membuat kami
kini menjadi luar biasa. Saat itulah kami memulai pemahaman dan pengertian
serta makna arti sbuah persahabatan yang sebnarnya. Mulai saat itu juga kami
menjadi erat dan bersatu. Tafahum, sudah menjadi sebuah agenda kami. Kami
sangat bersyukur karena masih bisa merasakan persahabatan yang diberikan oleh
sang pencipta ini.
Persahabatan yang bertemu dan berpisah
haya karena Allah. SWT. Senang, bangga, bahagia. Karna tidak semua makhluk di
bumi ini bisa merasakan apa yang kami rasakan. Persahabatan memang sudah lumrah
adanya, tetapi persahabatan yang ini memang sangatlah langka. Mereka tidak
mungkin bisa merasakannya.
Persahabatan yang indah…
Senang dikala bersama….
Sedih dikala bersama….
Duka dikala bersama….
Semangat dikala bersama….
Jatuh dikala bersama….
Bangkit dikala bersama….
Berbahagia dikala bersama….
Serta bersuka cita selalu kami rasakan
bersama.
Cita-cita yang berbeda, namun jalan
meraih cita-cita selalu diusahakan untuk tetap bersama. Menuju jalan yang di
Ridhoi, jalan yang saling mengingatkan satu sama lain, serta jalan yang selalu
membuat kita tetap kuat dan tegar.
Terima kasih ya Allah, karena Engkau
telah memberikan persahabatan ILLAHI kepada diri kami. Semoga langkah dan
cita-cita kami selalu Engkau ridhoi dan cepat Engkau wujudkan. Mari kawan saatnya kita meraih mimpi itu.
Salam ukhuwah JJJ
***
AKU PUN HARUS BERSYUKUR..
Ketika terjun di lapangan bebas, maka
akan terlihat hal-hal asing yang akan kita temui. Berbagai Cara, sikap,
lingkungan, semua orang yang berbeda yang kita lihat. Kenapa tidak aku
bersyukur??
Dakwah sekolah yang telah memperkenalkan aku
lebih dulu. Dakwah sekolah yang mengajarkan aku untuk bersikap dewasa dan
mandiri, walau pada kenyataanya aku masihlah manja dan pemalu dalam segala hal.
Namun setidaknya rasa syukur itu harus tetap dipanjatkan, karena kami sangat
merasakannya ketika kami di lapangan luas.
Dakwah sekolah yang telah mengajarkan
kami semua, dakwah sekolah yang telah memberikan kami ilmu itu semua. Aku
sangat amat bersyukur dengan apa yang kujalani saat ini. Andai saja jika ku tak
pernah nyemplung dan berenang di Rohis di dakwah sekolah, mungkin aku tak akan
tau dan sangat akan ketinggalan zaman. Bukan trend mode atau apa, tetapi
melainkan wawasan.
Identitas yang beda, pakaian yang beda,
sikap, aktivitas, semua yang beda dari orang-orang biasanya. Lebih menjuru ke
ibadah dan syar’i. Bukan berarti monoton dengan hal ibadah, tapi ibadah yang
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pokoke luar biasa mantapks. Aku bangga
dengan ini semua.
Terkadang rasa terharu meliputi diri,
disaat kita harus tampil beda dari orang-orang, menjadi pusat perhatian, yang
membuat orang nyaman melihatnya. Sikap
dewasa ini ku coba aplikasikan ketika berada dilingkungan baru, alhasil
membuahkan hasil yang sangat baik, banyak respon, dan banyak yang sesuatu.
Membaur tidak harus melebur, mewarnai
tanpa harus terwanai, bagaikan seekor ikan yang berada lama di dalam laut yang
asin dan dangkal, tapi tak pernah menjadi asin ketika lepass dari air laut..
itulah langkah kaki kami.
Kami yang selalu meluruskan niat atas
maksiat yang setiap saat di lakukan, tetap semangat walau badai menerjang. Karena
aku fikir mereka itu orang-orang hebat yang luar biasa.
Ya Rabbii.. sesungguhnya Engkau yang maha
membolak-balikan hati, Engkau yang tau kami setiap saat, Engkau yang maha
teliti.. ampuni dosa-dosa kami ya Rabb.. dosa hambamu yang hina ini.
***
"Hidup di jalan Allah lebih berat daripada mati
di jalan Allah” (Abdul Aziz bin Baz)
“Sebab memang jalan Allah, jalan Islam. Adalah jalan
yang terhormat dan penuh pengendalian diri. Ia adalah kebenaran dan kekuatan,
keberkahan dan titian lurus, ketegaran dan keutamaan. Ikutilah jejaknya bersama
umat ini, di dalam jamaah yang mengundang ridhaNya. Semoga Allah mengaruniakan
taufiq kepada kita” (Hasan al Banna)
“Dan akhirnya semua orang akan menuju Allah setelah
matinya, tetapi berbahagialah orang yang telah menuju Allah sejak masih dalam
hidupnya.” (Sayyid Quthb)
“Jika kau telah berada di jalan Allah, melesatlah
dengan kencang. Jika sulit, maka tetaplah berlari meski kecil langkahmu. Bila
engkau lelah, berjalanlah menghela lapang. Dan bila semua itu tak mampu kau
lakukan, tetaplah maju meski terus merangkak nyalang, dan jangan pernah
sekalipun berbalik ke belakang.” (Asy Syafi’i)
Di jalan Allah, betapa beratnya berIman, betapa
lelahnya berIslam, dan betapa beratnya berIhsan.
Di jalan Allah, alangkah sukarnya ridha, alangkah
peliknya ikhlas, alangkah mahalnya syukur, dan alangkah pedihnya sabar.
Di jalan Allah, betapa sibuknya amal, betapa lelahnya
dakwah, betapa mengurasnya jihad, dan betapa langkanya tawakkal.
Di jalan Allah, alangkah menyitanya dzikir, alangkah
penatnya tafakur, alangkah mengirisnya qona’ah, dan alangkah repotnya tawadhu.
Begitulah yang kita lihat, berburu berkah itu alangkah
beratnya. Tapi syukurlah kita tahu, bahwa di dalamnya ada banyak rasa nikmat.
“Sesungguhnya, Pertolongan itu mengiringi kesabaran,
sesungguhnya kelapangan itu mengiringi kesempitan, dan sesungguhnya bersama
kesulitan, ada kemudahan menyertainya.” (HR. Imam Ahmad)
Inilah yang kembali harus kita yakinkan pada diri,
bahwa selalu ada bersusun susun rasa surga, di tiap bertumpuk tumpuk amal
karya, yang dijalani dalam beriris-iris asas makna, di lapis-lapis keberkahan.
(Oleh: Salim A Fillah)
Ada saat, tak sanggup kupejamkan mata ini pikirku
melayang, coba membayangkan tentang apa yang engkau perjuangkan hingga kini.
Ada saat, aku berusaha memahami arti dari suatu kata
bernama dakwah hingga engkau terlihat begitu dekat seakan tak pernah lepas dari
kata ini.
Ada saat, ketika aku terdiam sendiri menyaksikan
engkau sangat menikmati aktivitas ini jelas tampak raut lelah dari wajahmu
namun senyummu, mengatakan bahwa ini lebih dari sekedar hobi.
Ada juga saat, aku benar-benar iri terhadap perhatianmu
pada dakwah bahkan kadang hampir 24 jam sehari kau curahkan energi dan waktumu
hingga yang tersisa hanya lelah.
Kemudian, ada saat… diri ini ingin sekali berteriak
pada dunia bahwa engkau bukanlah orang suci, aktivitasmu tentu tak lepas dari
beragam keliru namun dengan semua caci maki dari pada pendengki engkau tetap
membawa dakwah ini sepenuh hati.
Dan perlahan, aku mulai mengetahui akan suatu cita
mulia, yang terus engkau perjuangkan akan sebuah lingkungan terbaik, yang
berusa Fath yang Engkau ciptakan akan segenggam harapan besar, yang dengan
sabar engkau nantikan.
Teruntuk umi tersayang.., abi tercinta dakwah ini
merenggut segalanya darimu segalanya… maafkan aku belum sepenuhnya memahami
namun, jika memang inilah kenicayaannya berilah aku kesempatan, untuk dapat
lebih bijak memahami dan ikhlas menjalani.
Teruntuk umi tersayang.., abi tercinta terasa amat
jauh, antara ketaatanku dibandingkan dengan segala pengorbanan yang engkau
berikan terlihat begitu tertinggal diriku dari jutaan amal kebaikan yang telah
engkau wujudkan terdengar sangat menyakitkan bahwa dakwahmu, justru diteruskan
bukan dari generasi yang terlahir dari rahimmu.
Maafkan aku yang sedang berkembang walau tak engkau
jumpai torehan prestasi dari anakmu ini aku tetap berkarya dengan secuil potensi
dalam diri walaupun kadang kupaksakan dengan caraku sendiri percayalah… akan
kuwujudkan harapanmu suatu hari nanti.
Dan aku masih ingat umi… abi… yang telah engkau
ajarkan padaku sejak dini bahwa jalan dakwah, memang tak akan mulus tanpa
tebaran duri bahwa Islam, harus diperjuangkan dengan sepenuh hati dan bahwa
ujung dari segala usaha, ialah keridhoan ilahi. doa ku padamu umi.. abi..
semoga aku bisa menuntunmu menemui Rasulku, di surga nanti. ~ Ahmad Fathy
Garuda Keadilan Jawa Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar