Zaman, hem.. kali ini ane mau ngangkat tema tulisan ini deh..
Ada apakah dengan zaman?? Sebenarnya sii ndak ada apa-apa, hanya saja ada yang salah dalam bersikap.
Ane heran dengan anak zaman sekarang, hem.. (saia juga masih anak zaman sekarang kok), maksudnya dengan tingkah dan sikap kebanyakan anak zaman sekarang. Yang lebih me-nomor satu kan pergaulan bebas, hidup foya-foya, hang out kesana-kemari.
Bukannya iri untuk itu semua, hanya saja miris dan sedih melihat nya, di ingatkan tapi pada ndak peduli.
Ya Rabb, kalau boleh jujur ane sangat amat bersyukur telah lebih dulu Engkau perkenalkan ane dengan ruang lingkup dakwah sekolah. Memang tak ada yang luar biasa, tetapi peroses menuju luar biasa itu sangat banyak di dapatkan.
Jujur, ane dulu cukup nakal dan sama lah kayak anak zaman sekarang. Hobbi nya tiap hari minggu maen ke emool-emool buat cuci mata, kalau gak nemenin teman buat janjian sama cowok, kalau gak keluyur sana-sini. Setiap tempat bermain dan nongkrong pun di datangi, ya walau gak ngapa-ngapain tapi baru sadar kalau itu semua ndak ada manfaatnya.
Berawal dari ane masuk ke smk, teruus nyemplung di eskul rohis, yang ane pikir eskul yang paling sedikit kegiatannya. Setelah nyemplung ehh malah basah, teruus sekalian mandi sangking enakknya air itu, seggeeerr bangeet rasanya.
Ya, kini hari weekwnd selalu ane isi dengan hal yang bermanfaat, tak ada lagi hal yang sia-sia.
Kalau anak zaman sekarang hari libur di tempat nongkrong, pantai, tempat wisata dsb-nya nah kalau kami ke acara seminar, talk show, kajian, masjid-masjid, outbond, ngisi agenda, kemah, ngaji pekanan, silaturahim, dsb pokoke ndak ada lagi deh yang sia-sia.
Jujur, ane yang sekarang lebih bangga dari pada ane yang dulu, walaupun dulu selalu tampil di depan banyak orang, selalu dikelilingi teman-teman yang gaul or apalah namanya, pokoke menduniawi. Tapi kini ane sangat amat lebih bangga, kenapa begitu?? Ane bangga punya identitas sendiri yang kebanyakan orang awam ndak punya, ane bangga berada di lingkungan orang-orang yang sholeh dan sholehah yang selalu tampil dengan wawasan ilmu, hafalan qur’an, nilai-nilai yang jujur, ane bangga dengan itu semua, mereka yang selalu tampil dengan sederhana kalaupun mereka kaya, ane bangga dengan itu semua. Walau ane tak ada pa-apanya tapi dengan ane selalu dekat mereka rasa bangga dan senang selalu bersama, rasa ingin tahu, ingin bisa lebih baik dari mereka, ingin minimal menyamai amalan-amalan tangguh mereka.
Fastabiqul khairat, berlomba-lomba dalam kebaikan.
Dan itu semua terbukti ketika kami berada di dua lingkungan yang berbeda, dilingkungan anak zaman sekaranga?? Berlomba-lomba punya bawaan yang bagus, cowok yang katanya mendekati sempurna, hp BB yang selalu di pegang, tongkrongan sana-sini. Rasanya bertolak belakang bangeet, tapi kami tak pernah kaget dengan itu semua, walau kami tak punya apa-apa ketika kami kumpul dengan orang-orang yang demikian kami tetap tersenyum, terkadang dalam hati kecil berkata, mengapa mereka seperti ini?? Mengapa mereka selalu memaksakan dirinya untuk mengikuti trend/zaman yang semakin maju tapi akhlak yang semakin pudar, kenapa mereka selalu ngotot jika berkumpul bersama untuk menunjukan duniawi yang paling banyak?? Ohh.. mungkin mereka tidak tahu!! Tapii?? Mengapa mereka tak mau mencari tau?? Apakah hanya sekedar alasan, toh dulu ane tak tau apa-apa tapi ane pun bisa tau ketika ane mau mencari tau,, atau mereka yang sangat enggan dan bertolak belakang dengan kehidupan dalam agama mereka sendiri??
Terkadang heran, kenapa semua, bahkan serentak mereka sama, inikah pengaruh zaman yang semakin modern??
Semakin moderen semakin brutal, semakin memaksakan diri, berbangga diri mempunyai barang-barang mewah untuk selalu di tampilkan di depan banyak orang. Selalu memaksakan kehendak tanpa memfikirkan oran gtua yang susah payah membanting tulang untuk kebutuhan sang anak, sedangkan balasan dari anak hanyalah menghambur-hamburkan uang, hanya menuntut ini dan itu. Tanpa sedikitpun memfikirkan susahnya orang tua mencari apa yang di minta.
Inikah pengaruh zaman?? bukankah baik jika zaman itu semakin moderen, tapi apakah ke moderenan yang seperti ini yang di harapkan?? Dan ini semua terjadi kepada para pemuda, yang seharusnya menjadi semangat icon untuk harapan di masa yang akan datang.
Tak ada lagi mereka yang peduli, jangankan untuk lingkungan, bahkan untuk keluarga yang terdekatpun rasa itu sudah hilang..
Mereka, kini hanya lebih asyik dengan si doi, dengan genk-genk, mereka hanya asyik jika mereka bisa hang out kesana-kemari, membeli ini dan itu, melakukan hal ini dan itu, bahkan nilai-nilai agama yang seharusnya mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari kini mereka lupakan, bahkan untuk menengoknya saja enggan.
Ajang mencari gebetan yang keren adalah nomor pertama, ajang unjuk penampilan ala-ala barat, atau ala-ala artis semakin pesat, ajang-ajangan yang gak pernah habis-habis.
Semua anak dewasa bahkan remaja bahkan anak-anak sudah lagi tidak tau identitas dirinya, seumuanya dipaksakan untuk bisa dikuasai dan dimiliki, tanpa melihat baik atau buruknya hal itu.
Dan semua itu menjamurr,
Bingung kenapa ane sampai-sampai buat ni tulisann, yang jelas, ane gerah dengan ini semua, dan hanya dengan tulisan ini ane bisa mengekspresikan itu semua, karena sebenarnya ane sendiri ndak punya hak untuk mengatur hidup mereka.
Dan jamur itu kini Bahkan menjamuuur hingga ke dusun-dusun.
Nah ane punya cerita nii..
Waktu pertama kali ane mampir ke kampung halaman someone, beehhh ane salut bangeet dengan suasana yang ada disana. Anak-anak yang berbondong-bondong buat shalat berjama’ah di masjid, buat bocah-bocah yang azan, gadis-gadis yang berbondong-bondong membantu ortu ke sawah, suasana yang rukun, hem,, pokoke sejuuk dan enak bangeet deh melihatnya beda bangeet sama di kota, dan hal ini jarang sekali ditemukan, dan intinya bocah-bocah kecil itu seolah-olah sadar bahwa kelak mereka akan demikian, menjadi seorang ibu dan bapak, mangkanya mereka begitu semangat melakukannya.
Tapi..
Setelah lima tahun selanjutnya ketika ane kembali lagi kedusun itu,,
Hem,, dengan zaman yang semakin maju, kampung itu pun semakin ikutan berkembang, walau suasana masih seperti biasa, tapii mereka?? Para anak harapan itu?? Yang tempo hari membuat ane saluut,, hemm kiniii.. zaman telah merusaknya, ya walau agak tertinggal dengan zaman, tapi dengan zaman yang masuuk sedikit ke kampung itu sudah banyak memberikan perubahan yang sangat amat pesaatt,, budaya internet dan pacaran kini dijadikan no satu, mana bocah-bocah kecil yang kemarin?? Mengapa perubahan yang ndak baik cepat di terima?? Kenapa dengan zaman yang tiba-tiba masuk lalu mengubah semuanya?? Dan ini semua sangat miiirrriiss sekali ane lihat. Tak pernah terbayangkan sebelumnya, bahkan lebih tak terbayangkan ketika itu semua di dukung dengan lingkungan sekitarnya.. ya Rabbi.. ampuni kami..
Sory ya sob, jika banyak bangeet yang ndak berkenan ada di ini tulisan. Hanya ingin mengekspresikan saja apa yang ada di fikiran, ya semoga aja dapat bermanfaat, di ambil ibrohnya, dan ane selalu berdoa untuk kalian semua agar segera terbuka jendela hati untuk menerima hidayah itu.
Semangat perubahan.
Mohon maaf atas salah dan khilaf..
@_@..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar