Bandar lampung, 14 Juni 2013.
Sobb. Hari ini dimana tepatnya ada agenda tasqif pelajar rds 3-4 yaitu sekolah yang berlingkungan di Tanjung Karang, Teluk Betung, dan sekitarnya. Dan kebetulan kali ini Smk Negeri 03 menjadi tuan rumah. Hem,, rada bingung sii coz dapet jarkoman nya Cuma begitu aja, tapi dah menyuruh adek-adek bersiap siaga kok.
Mungkin bagi ku ini awal mencoba untuk percaya diri untuk melangkahkan kaki. Jujur rasa yang menggelantungi di diri masih berat, rasa takut, khawatir, yang selalu menjdi penghalang kalau mau kesekolah. Khawatir ketemu guru-guru, takut klaw ndak bisa berbuat apa-apa, malu jika tak bermanfaat nantinya. Setiap saat jika ingin melangkahkan kaki kesekolah selalu itu yang menjadi permasalahan. Tapi Alhamdulillah untuk kali ini ane dah bersiap siaga dari malemnya, dan mencoba percaya diri, Aku Bisa Aku Mampu Luarr Biasa.
Dari H-1 selalu dan sudah terbayang apa aja nanti yang dilakukan, kira-kira gambarannya gimna, nanti harus bagaimana. Ya, itu yang selalu diriku bayangkan jika ingin melakukan sesuatu hal, walaupun pada akhirnya ndak akan sama yang di bayangin sama yang terjadi.
Terkadang ane iri sama kawan-kawan yang rasanya mudah sekali untuk melangkahkan kaki, walaupun agenda yang sibuk masih bisa disempatkan. Sedangkan diriku?? Selalu di bayang-bayangi rasa itu. Mungkin itu semua terjadi karena ketidaktahuan daku. Ya harap maklum lah beberapa bulan yang lalu saat masih kerja di emool membuat saya buta segalanya. Buta liqo, buta dakwah sekolah, buta segala-galanya. Tak ada kesempatan untuk berbaur dengan mereka. Nah mungkin ini saatnya yang telah Allah persiapkan buat daku, hari-hari kosong menjelang kuliah di sempatkan untuk pedekate lagi sama itu semua. Hanya itu sii penyebabnya karna ketidaktahuan. Apalagi daku orangnya harus detail jadi ndak bisa law mau melakukan sesuatu hal langsung gitu aja tanpa ada persiapan. Kalau dari buku yang pernah ane baca begini bahasanya, “naik panggung tanpa persiapan, maka akan turun panggung tanpa penghormatan” nah bukan masalah penghormatannya, tapi persiapan naik panggungnya yang sangat amat penting buat daku.
Nah, maka dari itu mulai saat ini daku sudah mencoba untuk selalu mengasah pisau yang tumpul itu. Mencoba selalu hadir di kegiatan-kegiatan, mencoba untuk tidak absen. Kalau gak sekarang kapan lagi, kalau gak mulai dari kita siapa lagi. Sempet berfikir, gimana dakwah ini mau maju kalau kualitas manusianya selalu terpuruk seperti daku. Pokoknya harus bergerak, ya minimal kalau belum bisa melakukan apa-apa diam lah, diam yang bener yang dimaksud. Coz law kita dah gak bisa berbuat apa-apa dengan sikap kita yang gak baik, maka secara tidak langsung kita menjdi boomerang buat dakwah ini, mereka menjadi ada alasan karna ada contoh yang begini.
Semua orang itu pasti mau menjadi yang terbaik tapi itu semua pun sudah ada garisnya masing-masing. Wah untungnya semalem sempet dengerin kajian ustd. Felix siauw di TVRI. Ya intinya setiap manusia itu mempunyai potensi yang berbeda-beda dan semuanya itu baik, hanya saja cara kita mengatasinya bagaimana. Potensi itu seharusnya yang menjadi penyemangat buat kita. Ya, ku akui aku memang ndak bisa seperti sahabat-sahabat ku yang hebat-hebat. Tapi aku kan cari potensiku di sisi yang lain.
Hehe.. karna lagi-lagi potensi yang belum terasah kemarin (Rabu 12 juni 2013) Kds Edisi Muhammad Al-Fatih daku gak bisa hadiir, yaitu karna potensi yang masih terpendam, gara-gara takut sendirian, eh padahal mah mb.Deti datang, hanya karna dia ndak ada pulsa mangkanya belum bisa balas sms. Tuhh kan tau gituu mah dateng aja. Hoho..
Tapi kawan insya Allah kok semangatnya kali ini dah bangkit semoga hingga akhir tetap bertahan. Karna ku sadar, aku gak boleh terus-terusan begini. Pokoke mulai saat ini apapun yang terjadi harus berangkat tanpa alasan ndak ada temen. “Dan berangkatlah kamu dalam keadaan ringan ataupun berat” Qs. At-taubah, ayat keberapanya lupa ane, af1 ya.
Ok, alhasil tasqif hari itu pun berjalan lancar walaupun ada sedikit misscom, jadi harap maklum ya kawan jika fasilitas dan persiapannya kurang mantap.
Dan pada akhirnya diriku mulai pede untuk melangkahkan kaki. Semangat..
Hanya saja mungkin masih ada kekhawatiran yang mendalam akan sikap yang terjadi.. “ya Allah hamba ingin meluruskan niat ini semua, semata-mata hanya mencari dan mengharap ridho-Mu, maka hamba memohon pada-Mu hindari hamba dari syhwat dunia yang bisa menjadi penghalang niat dan ridho-Mu.. aamiin”
Salam s3mangat kawan..
Tetap berjuang,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar