Setiap manusia yang
bernyawa itu pasti akan melewati sebuah perjalanan panjang, baik untuk
kehidupan di dunia maupun di akherat kelak. Setiap orang pun selalu mempunyai
cara tersendiri untuk melewati jalanan tersebut.
Perjalanan itu sendiri
bisa diibaratkan Seperti halnya jalanan, yang ada di jalan raya ataupun jalan
mana saja yang sering di lewati oleh
manusia. Jalanan yang setiap harinya dilalui oleh manusia untuk
melangsungkan hidupnya di muka bumi ini. Setiap hari, setiap saat, bahkan
setiap waktu, jalanan tak pernah kosong, selalu saja di lewati oleh berbagai
macam manusia. Baik yang berjalan kaki maupun yang menggunakan kendaraan.
Karena setiap saat selalu digunakan, otomatis
jalanan pun merasa bosan dan lelah, hingga pada suatu hari jalanan tersebut
satu persatu menjadi rusak, baik karna ulah manusia itu sendiri maupun karena
dampaknya cuaca di alam. Ada yang berlubang, ada yang terjal, ada yang tidak
karu-karuan lagi bentuknya. Namun setelah itu semua terjadi maka mulai berkurang
peminat yang melewati jalanan tersebut. satu per satu manusia memilih jalanan
yang rapi dan tidak berlubang. Lalu akhirny jalanan itupun merasa sedih karna
kini tak ada lagi yang peduli olehnya, tak ada lagi yang mengatasi masalah
dalam dirinya. Namun mungkin ada sebagian orang yang mempunyai inisiatif untuk
memperbaiki jalanan tersebut, agar jalanan itu bisa digunakan kembali.
Itulah sedikit
filasofi perjalanan hidup manusia. Setiap manusia pasti akan melewati masa-masa
seperti jalanan yang berlubang. Jika jalanan tersebut bisa memilih pasti
jalanan tadi tidak ingin rusak, ingin selalu bagus agar semua orang bisa
menikmatinya. begitu juga dengan manusia, Jika bisa memilih merekapun taki
ingin melewati masa-masa dimana seperti jalanan yang berlubang tersebut. Masa
yang sangat suliit sekali, masa dimana rsanya tidak ada yang menghargai. Tetapi
itu semua terjadi karena kehendak ALLAH ajja wa jalla. Tergantung manusia itu
sendiri. Apakah akan selamanya menjadi jalanan yang berlubang atau bahkan ia
mencari cara untuk memperbaiki jalanan tersebut agar tidak berlubang lagi.
Karna “ALLAH tidak akan merubah keadaan suatu kaum sebelum ia merubahnya
sendiri”. Dalam artian disini bahwa ALLAH mengajak agar manusia itu selalu dan
senantiasa berusaha. Tidak hanya doa, pasrah dan berserah diri aja melainkan
diiringi dengan usaha. Karna jika hanya doa, pasrah, dan berserah diri saja
tanpa adanya sebuah usaha, maka tidak akan terjadi suatu perubahan didalamnya.
So, jika tidak ingin menjadi jalanan yang berlibang
maka berusahalah untuk selalu memperbaiki jalanan tersebut.
saya suka sekalai binatang yang 1 ini,, kecil tapi kuat,, rasa sosialisasinya juga tinggi,, mantap..
BalasHapusthanks udah follow., saya pun langsung follback disini.,
trimakasih kembali.. salm kenal..
BalasHapus